Jakarta. Puncak Peringatan Hari Bhayangkara ke-73 digelar Kepolisian Republik Indonesia (Polri)) hari ini, Rabu (10/7/2019). Terpusat di Lapangan Silang Monas, Gambir, Jakarta, acara ini juga diselenggarakan di seluruh wilayah Indonesia.
Terkhusus di Monas, Presiden Joko Widodo bertindak langsung sebagai Inspektur Upacara. Sementara Komandan Pasukan Pelopor Korbrimob Polri Brigjen Ferdianto Iskandar bertugas sebagai Komandan Upacara.
Upacara yang dimulai sekitar pukul 07.30 WIB diawali dengan pengecekan pasukan oleh Presiden Jokowi ditemani Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Setidaknya, ada 4.000 personel yang dilibatkan. Termasuk 7 resimen dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan komponen masyarakat.
“Mengawali amanat ini, atas nama rakyat, bangsa, dan negara Indonesia, saya mengucapkan
selamat Hari Bhayangkara ke-73, kepada seluruh anggota dan keluarga besar Kepolisian Negara
Republik Indonesia, di mana pun Saudara bertugas,” kata Jokowi saat menyampaikan amanatnya.
Jokowi juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap Polri yang telah bekerja keras, mengabdi, berkorban, tanpa mengenal lelah dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat.
Hal itu ditunjukkan dengan aman dan kondusifnya situasi keamanan dalam negeri sepanjang
tahun 2018 dan 2019. Pada tahun tersebut, sejumlah perhelatan
internasional dan agenda negara telah diselenggarakan.
Diantaranya Asian Games, Asian Para Games, serta IMF-World
Bank Annual Meeting 2018. Lalu Pilkada Serentak Tahun 2018 dan Pemilu Tahun 2019.
Kemudian perayaan Natal 2018, Tahun Baru 2019, sampai dengan
Ramadhan dan Idul Fitri 2019. “Selain itu, bersama dengan
seluruh pemangku kepentingan, Polri turut terlibat aktif dalam penanggulangan bencana yang terjadi di berbagai wilayah di tanah air,” tutur Jokowi.
Dalam pencapaiannya, Polri juga telah mengungkap berbagai kejahatan. Mulai dari kejahatan konvensional, kejahatan lintas negara seperti terorisme, perdagangan narkotika, perdagangan orang, dan kejahatan siber.
Lalu kejahatan berimplikasi kontinjensi seperti konflik
sosial, kerusuhan massa, dan unjuk rasa anarkis, sampai dengan kejahatan terhadap kekayaan
negara seperti illegal logging, illegal fishing, dan tindak pidana korupsi. Termasuk dalam menindak kejahatan tindak pidana korupsi.
Dengan kinerja tersebut, kata Jokowi, Polri telah meningkatkan akuntabilitas dan transparansi. Buktinya, lembaga tersebut 6 tahun berturut-turut meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Kepercayaan masyarakat terhadap Polri pun meningkat. “Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi
kepada seluruh personel Polri di mana pun Saudara mengabdi,” sebut mantan Walikota Solo itu.
Namun Jokowi meminta Polri tidak berpuas diri dengan capaian-capaian tersebut. Dia menyampaikan sejumlah instrukis.
Pertama, Jokowi meminta Polri terus meningkatkan kualitas SDM. Kedua, strategi pemolisian harus proaktif dan humanis. Ketiga, meningkatkan kualitas pelayanan publik yang modern, mudah, murah, cepat, secara konsisten dan berkelanjutan.
“Keempat, tingkatkan profesionalisme dalam penegakan hukum, guna mewujudkan penegakan hukum yang profesional, transparan, dan berkeadilan.
Kelima perkuat koordinasi dan kerja sama dengan TNI, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, serta masyarakat, dalam memelihara keamanan dalam negeri,” tegas Jokowi.
“Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia, Teruslah menjadi abdi utama nusa dan bangsa,” tutup Jokowi.
Diketahui, dalam puncak peringatan HUT Bhayangkara ke-73 di Monas, turut dimeriahkan dengan beragam atraksi. Yakni, marching band dari 100 Polwan, rempak gendang, bela diri Eskrima Brimob, aksi 22 penerjun payung gabungan antara Polri dan TNI, Bhayangkara Flight, dan Drumband Taruna Akpol dan Akmil yang semakin menunjukkan kekompakkan antar kedua institusi.