Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menyatakan sudah memeriksa dua anggota Sunda Empire untuk mendalami keberadaan kerajaan “fiktif” tersebut. Sunda Empire diduga memiliki motif serupa dengan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah.
Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes (Pol) Saptono Erlangga mengatakan, pihaknya melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa pemimpin Sunda Empire berinisial NB, dan anggotanya berinisial A.
Kepala BIN Komentari Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire
“Dia menyebut dirinya Perdana Menteri, berinisial NB, dan salah satu anggotanya berinisial A,” kata Saptono di Bandung, Selasa (21/1), dikutip Antara.
Selain itu, kata Saptono, pihaknya juga telah memeriksa seorang staf dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) karena kampus tersebut pernah menjadi tempat berkegiatan Sunda Empire.
Kemudian pihak kepolisian menurutnya akan melibatkan budayawan Sunda untuk membantu mencari titik terang sejarah yang diklaim oleh perkumpulan Sunda Empire tersebut.
“Nanti akan kita cek, kita teliti, bersama teman–teman dari ahli sejarah, budayawan Sunda, kan yang menyampaikan ini katanya ada sertifikat dari NATO (pakta pertahanan atlantik utara),” ujarnya.
Polisi Belum Temukan Unsur Pidana Dalam Kasus Kekaisaran ‘Sunda Empire’
Sebelumnya, unggahan video tentang Sunda Empire sempat beredar pada Kamis (16/1) malam. Sejumlah konten mengenai Sunda Empire itu menyebar ke masyarakat melalui media sosial.
Salah satu video yang tersebar, berisi tentang sejumlah orang yang mengenakan atribut seperti militer lengkap dengan topi baret. Salah satu dari mereka ada yang berorasi tentang masa pemerintahan negara–negara yang akan berakhir pada 2020.