Polres Trenggalek – Kabupaten Trenggalek memiliki tiga wilayah kecamatan pesisir yakni Watulimo, Munjungan dan Panggul. Wilayah pesisir ini selain memberi manfaat ekonomi dan pariwisata juga memiliki kerawanan bencana alam antara lain tsunami.
Guna mengantisipasi sekaligus membangun sinergitas lintas intansi yang berkecimpung dalam kebencanaan, Kepolisian Resor Trenggalek menggelar simulasi penanggulangan bencana Tsunami yang dipusatkan di pantai Konang Kecamatan Panggul. Selasa, (2/3).
Kegiatan didahului dengan apel bersama yang diikuti oleh personel Polri, TNI, BPBD, Basarnas, Linmas, tenaga kesehatan serta potensi masyarakat lainnya.
Kapolres Trenggalek AKBP Doni Satria Sembiring, S.H., S.I.K., M.Si. saat memimpin apel bersama jajaran Forkopimda mengatakan, bencana alam tsunami tidak bisa diprediksi namun bisa diketahui dari beberapa gejala yang muncul seperti didahului dengan terjadinya gempa bumi.
Penanganan bencana alam tidak bisa parsial tetapi dilakukan dengan kerjasama tim dan sinergi antar instansi untuk bahu membahu mulai dari evakuasi hingga penanganan paska bencana. Mitigasi menjadi salah satu faktor penting untuk menekan korban akibat bencana alam.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap bisa menambah wawasan dalam menanggulangi bencana tsunami. Setiap personel agar betul betul memahami tugas dan tanggung jawabnya sehingga saat terjadi bencana alam sudah tahu apa yang harus dilakukan.” Ujar AKBP Doni
Lebih lanjut, orang nomor satu di jajaran Polres Trenggalek ini menuturkan, untuk penanganan bencana, selain menyiagakan Satgas bencana di tingkat Polres dan Polsek, pihaknya juga telah meluncurkan aplikasi Trenggalek Mantap yang memiliki fitur canggih yakni info cuaca dan gempa yang terintegrasi dengan BMKG dan mengirimkan notifikasi jika terjadi bencana alam.
Sedangkan Dandim 0806 Letkol Arh Uun Samson Sugiharto, SIP, M.I.Pol. menekankan agar seluruh personel yang terlibat pelatihan dan simulasi ini untuk benar-benar mengikuti secara serius agar saat terjadi bencana alam sudah mengetahui tugas pokok masing-masing.
“Tetap semangat dan terapkan prokes dalam pelaksanaannya” Ucapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara dalam kesempatan tersebut mengungkapkan apresiasi kepada jajaran Polres Trenggalek yang telah menginisiasi kegiatan tersebut.
“Penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab semuanya. Sinergitas merupakan nilai yang patut dijunjung. Saya harap dengan kegiatan ini, dapat menyamakan pola sikap dan pola pikir dalam melaksanakan operasi kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana.” Ujarnya.
Simulasi yang diperagakan itu sendiri meliputi beberapa tahap diantaranya aktivitas masyarakat pra tsunami yang berjalan normal diselingi dengan patroli Harkamtibmas oleh Polri. Dilanjutkan dengan terjadi gempa bumi dan digambarkan kepanikan masyarakat.
Kepolisian bersama TNI dan unsur pemerintah dibantu oleh Satgas bencana berikut perlengkapannya kemudian melakukan imbauan dan mengarahkan masyarakat agar menjauh dari laut menuju ke tempat yang lebih tinggi.
Dalam simulasi ini juga diperagakan kerjasama, koordinasi dan sinergitas mulai dari pendirian posko, dapur umum, lokasi pengungsian, trauma center, evakuasi warga yang tertindih pohon hingga pencarian dan pertolongan korban hilang.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir diantaranya Ketua DPRD Trenggalek yang diwakili Ketua Komisi II Pranoto, Kajari yang diwakili Kasi Barang Bukti, Ketua PN diwakili Panitera Pengadilan Negeri Trenggalek, Ismail,S.H., Kepala BPBD Drs. Djoko Rusianto, M.Si, Kadishub Sigit Agus Hari Basoeki, S.H, M.Si., Sekdinkes dr. Rofiq Hindiono, Kapolsek Jajaran Polres Trenggalek serta Muspika Panggul.