Polres Trenggalek – Kepolisian mengerahkan ratusan personelnya untuk mengamankan perayaan Kupatan di Kabupaten Trenggalek. Pengamanan ini dilakukan selain untuk mengantisipasi kerawanan dan gangguan Kamtibmas juga dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
Pengamanan di pimpin langsung oleh Kapolres AKBP Doni Satria Sembiring, S.H., S.I.K., M.Si. dan Komandan Kodim 0806 Letkol Arh Uun Samson Sugiharto., S.I.P., M.I.Pol. Kamis, (20/5).
Usai apel gabungan yang diikuti oleh personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP dan Dishub tersebut, dengan menunggangi sepeda motor trail orang nomor satu dijajaran Polres Trenggalek ini berkeliling di sejumlah desa yang dinilai memiliki tingkat kerawanan tinggi khususnya terkait dengan kerumunan dan aspek keamanan lainnya.
“Pandemi Covid-19 belum berakhir. Tugas kita bersama untuk meminimalisir terjadinya kerumunan dan mencegah munculnya klaster baru. Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi” Tegas AKBP Doni.
Lebih lanjut AKBP Doni menuturkan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah menerbitkan surat edaran nomor 451/488/406.001.2/2021 tanggal 19 Mei 2021 tentang pelaksanaan syawalan/kupatan di tengah pandemi Covid-19 yang pada intinya berisi tentang pembatasan dan peniadaan kunjung berkunjung serta pencegahan kerumunan selama Kupatan.
Terkait hal tersebut, pihaknya telah melakukan sosialisasi secara masif dengan menerjunkan perkuatan hingga Bhabinkamtibmas di dukung perkuatan tiga pilar. Tujuannya adalah agar masyarakat mematuhi apa yang telah menjadi kebijkan pemerintah sehingga tingkat penyebaran Covid-19 benar-benar dapat ditekan semaksimal mungkin.
“Sejak semalam sudah kita lakukan langkah antisipatif berupa patroli skala besar dan public address. Hari ini kita lanjutkan dengan pengamanan yang lebih optimal.” Imbuhnya
Untuk pengamanan kali ini, Polres Trenggalek menerjunkan sedikitnya 185 personel, belum termasuk personel dari TNI dan stakeholder lainnya. Keseluruhan personel di bagi dalam 28 pos statis. Disamping itu, diterjunkan pula unit patroli mobiling terbuka dan tertutup.
Selain pencegahan kerumunan dengan melakukan penjagaan di beberapa ruas jalan dan simpang, petugas dilapangan juga mengamankan sejumlah balon udara yang akan di terbangkan. Hal ini dinilai sangat berbahaya tidak hanya bagi dunia penerbangan tetapi juga sangat rentan menjadi penyebab kebakaran maupun kerusakan jaringan listrik.