- Version
- Download 3
- File Size 463.23 KB
- File Count 1
- Create Date 5 Juli 2020
- Last Updated 5 Juli 2020
MUSI RAWAS - Guna mengantisifasi terjadinya kebakaran, tentunya harus ada persiapan setiap perusahaan-perusahaan salah satunya PT Tropik Energi Pandan bergerak dibidang migas.
Kapolres Mura, AKBP Efrannedy terjun langsung melakukan pengecekan dan persiapan, kali ini pengecekan tersebut dilakukan ke PT Tropik Energi Pandan di Desa Lubuk Rumbai, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Mura, Sabtu (4/7/2020).
Kunjungan tersebut, disambut langsung, Humas PT Tropik Energi Pandan, Mukti Marzuki dan Super Intenden, Wisnu Kusuma.
“Sengaja, melakukan pengecekan dan persiapan, dalam rangka mencegah dan antisifasi karhutla serta kesiapan sarana dan prasarana alat pemadam,” kata Efrannedy
Kapolres menjelaskan, selain itu hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan untuk mencegah serta melakukan pemadaman kebakaran apabila terjadi kebakaran pada saat masuk musim kemarau.
“Maka dari itula, dilakukan pengecekan ini,” tegas kapolres.
Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan, setelah dilakukan pengecekan begitu juga terhadap tim.
Dimana tim tersebut yang mana sudah dibentuk, begitu juga dengan persiapan sarana dan prasana yang dimiliki baik kelengkapan perorangan atau kelengkapan regu untuk pemadaman kebakaran lahan cukup baik.
“Terbukti, dilihat telah dibuatnya embung air dan dilengkapi alat pemadam kebakaran, artinya dalam hal ini PT. Tropik Energi Pandan sudah ada kesiapan dalam rangka melakukan cegah karhutla,” ucap kapolres.
Kapolsek berharap, kiranya kepada seluruh pegawai perusahaan, pemerintah pedesaan, kelurahan hingga kecamatan serta seluruh masyarakat untuk bersama-sama serta saling bergotong royong apabila terjadinya karhutla.
Sebab, tanpa adanya kerjasama satu sama lainnya, maka hal tersebut tidak akan bisa terwujud dengan mudah.
“Sekaligus, saya menghimbau, kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Mura, untuk bersama-sama menjaga hutan dan lahan, jangan membuka lahan dan kebun dengan cara membakar, jangan membuang puntung rokok, serta menyalahkan api yang bisa membuat terjadinya karhutla,” tutup pria berseragam coklat dipadu berpangkat melati dua ini.