Polres Grobogan - Polda Jateng - Polsek Gubug menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral terkait rencana penutupan sejumlah kafe karaoke yang beroperasi di sepanjang jalan Gubug-Kedungjati, tepatnya di kawasan Gadu Sili, Desa Kwaron, Kecamatan Gubug, Senin (8/9/2025).

Rapat tersebut digelar oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebagai upaya penertiban tempat hiburan yang dianggap menyalahi aturan.

Kapolsek Gubug AKP Sunarto yang hadir dalam rapat tersebut menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah yang diambil oleh Pemkab Grobogan dalam menegakkan peraturan daerah.

Menurutnya, keberadaan kafe karaoke tersebut kerap menimbulkan keresahan masyarakat dan berpotensi mengganggu ketertiban umum serta keamanan lingkungan.

Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa penutupan akan dilakukan secara terpadu dan terjadwal, dengan melibatkan unsur kepolisian, TNI, Satpol PP, serta perwakilan pemerintah desa setempat.

Penutupan menyasar enam tempat hiburan, yaitu Karaoke Cahaya Musik, Kafe Ela, Maesa Kafe, Wulan Kafe, Gayeng Kafe, dan MK Kafe.

“Kami akan mendukung penuh kegiatan penertiban ini. Penegakan aturan harus dilakukan secara tegas namun tetap humanis, agar tidak menimbulkan konflik sosial di lapangan,” tegas AKP Sunarto.

Menurut laporan dari warga dan hasil monitoring, beberapa tempat hiburan tersebut diduga melanggar izin operasional, tidak sesuai peruntukan ruang, serta menjadi tempat konsumsi miras dan aktivitas yang melanggar norma sosial.

Keberadaannya juga dinilai dekat dengan pemukiman dan rumah ibadah, yang menambah alasan kuat untuk dilakukan penutupan.

Rapat juga membahas mekanisme pelaksanaan, termasuk pemberian surat peringatan kepada para pemilik usaha sebelum eksekusi dilakukan. Jika tetap membandel, maka tindakan penutupan akan disertai penyegelan tempat usaha secara permanen sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Rencana penutupan enam tempat hiburan tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” imbuh Kapolsek Gubug.

Polsek Gubug memastikan akan menerjunkan personel untuk mengamankan proses penutupan agar berjalan lancar, tertib, dan tidak menimbulkan gesekan antara petugas dan pemilik usaha.