Tribratanewsttu; Kefamenanu, 11 September 2025 — Ajang balap sepeda internasional Tour de EnTeTe 2025 kembali diwarnai insiden pada etape kedua yang melintasi wilayah hukum Polres Timor Tengah Utara (TTU).

Empat pembalap mengalami kecelakaan dan langsung mendapat penanganan cepat dari aparat kepolisian bersama tim medis di lapangan.

Para pembalap yang terlibat antara lain Rizki Rido Riadiyanto (103) dari tim PWR Indonesia, Alzidan Faris Raqila (155) dari tim Iron One Malaysia, Rench Michael Avarca Bondoc (01) dari tim 7 Eleven Filipina, serta Risky Aditya Noufal asal Jogja, Indonesia.

Mereka mengalami luka ringan berupa lecet, keram, hingga pusing akibat benturan sesama pembalap maupun masalah teknis pada sepeda.

Kapolres TTU AKBP Eliana Papote, S.I.K., M.M., melalui jajaran pengamanan jalur segera mengoordinasikan evakuasi korban. Polisi bersama petugas medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, Puskesmas Wini, dan Puskesmas Ponu bergerak cepat melakukan pertolongan pertama di lokasi kejadian.

“Keselamatan peserta adalah prioritas utama kami. Kami memastikan setiap kejadian langsung ditangani secara cepat dan terukur, agar tidak menimbulkan dampak yang lebih luas dan jalannya lomba tetap bisa berlangsung aman,” ujar Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote.

Hal senada disampaikan Kapolsek Insana Utara, IPDA Diknas Aoliso, yang memimpin langsung pengamanan di lokasi.

“Begitu insiden terjadi, kami langsung mengamankan jalur agar tidak mengganggu pembalap lain, sekaligus memberi ruang bagi tim medis untuk mengevakuasi korban. Kesigapan di lapangan menjadi kunci agar situasi tetap terkendali,” ujarnya.

Setelah mendapat perawatan awal, keempat pembalap kemudian dibawa ke Puskesmas Ainiba, Kabupaten Belu, untuk penanganan lanjutan. Proses ini juga disertai serah terima kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Belu agar korban mendapat perawatan lebih intensif.

Kejadian ini tidak mengurangi semangat penyelenggara, aparat keamanan, maupun tim medis dalam memastikan jalannya Tour de EnTeTe tetap aman dan lancar.

Dukungan sigap lintas instansi kembali menunjukkan kesiapan daerah dalam mengawal event olahraga internasional yang menjadi kebanggaan Nusa Tenggara Timur ini.