Cirebon – Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, kembali menjadi magnet perhatian ribuan warga. Pada Minggu (21/9/2025), kawasan muara desa dipenuhi masyarakat yang datang untuk mengikuti tradisi tahunan Sedekah Laut atau Nadran.

Sejak pagi, jalanan di sekitar muara dipadati arak-arakan warga yang turut meramaikan karnaval budaya. Pawai menampilkan delapan ogoh-ogoh berukuran besar, delapan unit musik burok, serta ribuan warga yang berjalan kaki menyusuri jalur Pantura.

Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur nelayan Mundu Pesisir kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah. Selain itu, juga menjadi doa bersama agar keselamatan selalu menyertai mereka dalam setiap pelayaran.

Sekitar pukul 13.00 WIB, acara mencapai puncaknya dengan prosesi larung saji. Sebuah perahu nelayan yang dihiasi sesaji khas berangkat menuju laut lepas, lalu melarungkan sesaji sebagai simbol penghormatan sekaligus harapan berkah di masa mendatang.

Untuk memastikan keamanan, Polsek Mundu menggelar apel pengamanan dipimpin langsung Kapolsek Mundu, AKP Didi Sumardi, S.H. Apel tersebut diikuti forkopimcam, panitia desa, Dit Polairud Polda Jabar, Lanal Cirebon, Koramil 0620/11 Astanajapura, serta Satpol PP dan Dishub Kabupaten Cirebon.

Kapolsek Didi menegaskan bahwa pengamanan dilakukan secara maksimal. Jumlah massa yang diperkirakan mencapai seribu orang membutuhkan koordinasi lintas instansi agar acara tetap aman.

“Kami hadir bukan sekadar menjaga, tetapi juga memastikan masyarakat bisa menikmati tradisi ini dengan rasa aman dan nyaman,” ucap Kapolsek.

Panitia desa juga menetapkan aturan tegas, di antaranya larangan pesta minuman keras, larangan penggunaan sound horeg berlebihan, serta pembatasan hiburan malam hanya sampai pukul 22.00 WIB.

Kegiatan sedekah laut tahun ini berlangsung selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 September. Rangkaian acaranya tak hanya larung saji, tetapi juga pentas seni, doa bersama, dan pertunjukan hiburan rakyat yang menyedot antusiasme warga dari berbagai daerah.