Terkait merebaknya penyakit mulut dan kuku yang diketahui menyerang hewan ternak berkuku genap. Perlu memberikan perhatian dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan akan masuknya penyakit Mulut dan Kuku ke wilayah Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut,
Dengan mencegah masuknya penyakit ini yang akan membahayakan hewan ternak yang ada di wilayah hukum polsek pameungpeuk dan menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak hewan.
Penyakit mulut dan kuku atau biasa disebut PMK pada hewan ternak kerap dijumpai akhir-akhir ini. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bersifat merusak jaringan sel. Kerugian dari dampak penyakit ini bukan hanya dirasakan oleh peternak, namun juga dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Menindak lanjuti perintah pimpinan agar melaksanakan sambang guna mendata hewan ternak sekaligus mensosialisasikan penyakit mulut dan kaki kepada peternak hewan peliharaannya. Senin (11/7/2022) siang.
“Sejauh ini sebanyak hewan ternak di wilkum polsek pameungpeuk diantaranya, Sapi 438 ekor, Kerbau 100 ekor , Kambing 1176 ekor, dan Domba 2105 ekor , dalam keadaan sehat dan belum ditemukan adanya gejala-gejala klinis penyakit PMK,” Pungkas Kapolsek Pameungpeuk Iptu Dindin Maoludin
Kegiatan ini adalah salah satu pelaksanaan dari program prioritas Polres Garut yang bernama ” KASEP “, selama kepemimpinan Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, SIK, M.Si.
KASEP
Adalah program prioritas Kepolisian Resor Garut, selama kepemimpinan AKBP Wirdhanto Hadicaksono, S.I.K., M.Si, “KASEP” adalah kepanjangan dari Kolaboratif, Adaptif, Solutif, Edukatif dan Presisi.
“Kolaboratif ini adalah, mengedepankan sinergitas dan kerjasama yang baik dengan unsur Forkopimda dan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam mengatasi permasalahan sosial dan kamtibmas diwilayah Kabupaten Garut, serta meningkatkan soliditas di internal Polres Garut dalam setiap pelaksanaan tugas.
Adaptif. Ini adalah bagaimana kemampuan berfikir dan bertindak responsive, cepat, tepat dan terukur dalam menghadapi dinamika, tantangan tugas dan perkembangan masyarakat diera digital, menerapkan pemolisian serta adaptasi kehidupan baru ditengah pandemi Covid-19.
Selanjutnya Solutif, ini dalam hal mengedepankan mutu kualitas pelayanan sebagai upaya membangun simpati dan empati masyarakat, berfikir dan bertindak mencari solusi serta mengedepankan solusi konstruktif dalam pemecahan masalah, baik dengan unsur eksternal maupun internal polres.
Edukatif, adalah bagaimana menampilkan sosok polisi yang jadi panutan, mampu membangun interaksi yang harmonis dan efektif dengan masyarakat berinovasi. Sehingga ini menjadi nilai tambah dan kemanfaatan yang baik untuk masyarakat luas maupun internal polres.