KOTA MADIUN – Beredarnya informasi di media sosial tentang meninggalnya salah satu siswi SMA 3 Taruna kota Madiun membuat Sat Reskrim Polres Madiun Kota mengklarifikasi peristiwa yang sebenarnya tentang kematiannya.
Bertempat di ruang humas Polres Madiun Kota, Kasat Reskrim Polres Madiun Kota, AKP Sujarno menyampaikan sebenarnya penyebab kematian dari siswi tersebut.
Dalam jumpa pers AKP. Sujarno menerangkan sesuai dengan penyelidikan dan klarifikasi dari berbagai pihak, bahwa kematian siswi tersebut karena sakit.
“Dari hasil penyelidikan dan klarifikasi pihak sekolah, rumah sakit ataupun dari keluarga, kita mendapatkan hasil bahwa yang bersangkutan meninggal karena sakit,” tuturnya. Kamis (27/6/2024).
Lebih lanjut AKP Sujarno menjelaskan perihal dasar kesimpulan bahwa siswi tersebut meninggal karena sakit diantaranya dari hasil rekam medis baik dari RSUD Sogaten Kota Madiun Maupun RSU Widodo Ngawi.
“Yang pertama dalam rekam medis disimpulkan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dan dari rekam medis dari RSUD Sogaten dan RSU Widodo Nglawi anak tersebut meninggal karena infeksi otak. Yang mana dipicu dari penyakit dalam yang diderita sebelumnya,” lanjutnya.
Dengan semua keterangan para ahli dibidang kesehatan itulah pihak kepolisian menyimpulkan penyebab kematiannya. Dan sekali lagi AKP Sujarno menegaskan bahwa peyebab kematiannya adalah sakit.
“Disini yang menyatakan ahli dibidang kesehatan, sehingga pihak kepolisian bisa menyimpulkan bahwa dari keterangan ahli itu, karena tidak ada petunjuk yang mengarah pada kekerasan fisik sebelumnya, maka dinyatakan yang bersangkutan meninggal karena sakit,” pungkasnya.
Dengan adanya kejadian ini, AKP Sujarno berpesan kepada masyarakat semuanya untuk tidak membuat berita hoax yang bisa menyesatkan kalayak ramai. Dan hal ini bisa dikenai sanksi. (Hms)
