- Version
- Download 10
- File Size 104.02 KB
- File Count 1
- Create Date 5 November 2019
- Last Updated 5 November 2019
Humas.polri.go.id – Sempat menjadi sorotan tatkala menjadi relawan pengajar disalah satu sekolah terpencil di Kabupaten Gowa, kini Polisi berpangkat Brigadir ini kembali menyisihkan waktunya untuk berbagi pengalaman di Sekolah Islam Impian di Kel. Bangkala, Kec. Manggala, Kota Makassar, Ahad (03/11/19).
Adalah Brigpol Fachry, ia merupakan anggota Polri yang bertugas di Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Sulsel. Fachry juga tercatat sebagai salah satu finalis Stand Up Comedy Academy (SUCA) 2 Indosiar tahun 2016.
Kelas inspirasi merupakan gerakan yang mewadahi para profesional untuk kembali ke sekolah menginspirasi para murid-murid untuk meraih cita-citanya yang diinginkan sesuai dengan kemauan siswa/i nantinya serta membangun mimpi anak – anak Indonesia.
Dihadapan anak-anak, Brigpol Fachry menceritakan tentang tugas-tugas dan peran Kepolisian hingga menginspirasi para siswa untuk menjadi seorang Polisi. Fachry juga mengajarkan tentang tata cara tertib berlalu lintas di jalan mulai dari memperkenalkan rambu-rambu lalu lintas hingga pelanggaran-pelanggaran apa saja yang bisa membuat pengendara kena tilang.
Selain itu Fachry juga menjelaskan tentang bahaya narkoba mulai dari macam-macam narkoba hingga dampak buruk bagi penggunanya. Sesekali Fachry melontarkan candaan yang disambut gelak tawa para murid yang memperlihatkan suasana keakraban.
Tidak sendiri di kelas inspirasi Sekolah Islam Impian, Brigpol Fachry juga bekerja sama dengan Komunitas Aksi Kita, sebuah Komunitas Dongen di Kota Makassar.
Diakhir kelas, Brigpol Fachry memberikan motivasi kepada para murid Sekolah Islam Impian agar terus bersemangat dalam menuntut ilmu agar kelak menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk diketahui Sekolah Islam Impian merupakan sekolah yang berbentuk yayasan yang menyekolahkan anak-anak kurang mampu yang rata-rata orang tuanya adalah pemulung. Mengambil sebuah rumah di Perumahan Sofia, sekolah ini mengandalkan donasi para dermawan sebab memakan biaya kontrak sebesar 25 Juta Rupiah pertahunnya.
Meski begitu para siswa tidak dikenakan biaya seperser pun atau dengan kata lain gratis. Sekolah Islam Impian ini mempunyai 70 murid yang terdiri dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengandalkan relawan pengajar yang berbasis dunia pendidikan.