- Version
- Download 0
- File Size 44.00 KB
- File Count 1
- Create Date 25 Oktober 2019
- Last Updated 25 Oktober 2019
Bertempat di Aula Mako Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri Tanjung Priok Jakarta, Subdit Gakkum Ditpolair Korpolairud menggelar kegiatan Forum Koordinasi dan Konsultasi (FKK) dengan tema Tindak Pidana Perikanan dan Karantina di Perairan Indonesia Tahun 2019 yang dilaksanakan selama 2 hari (24-25 Oktober 2019).
Forum Koordinasi dibuka oleh Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol. Drs. Zulkarnaen Adinegara dan dihadiri oleh Pejabat Utama Korpolairud, Pejabat Ditpolair Korpolairud, Direktur dan Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda jajaran dari seluruh Indonesia. Tujuan dari pertemuan forum koordinasi dan konsultasi tersebut adalah selain untuk bersilaturahmi juga sebagai forum diskusi, menggali dan mengidentifikasi permasalahan, tantangan di bidang tindak pidana perikanan dan karantina di Perairan Indonesia.
Kakorpolairud dalam sambutannya mengatakan bahwa forum ini adalah menjadi momentum yang sangat penting bagi seluruh pejabat Ditpolair baik di Tingkat Pusat maupun Kewilayahan untuk dapat saling bertukar informasi dan jaringan. Diharapkan pertemuan ini dapat merumuskan bagaimana strategi Polairud dalam penanganan tindak pidana perikanan dan karantina.
Sementara Dirpolair Korpolairud Brigjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum mengatakan bahwa hadir dalam kegiatan tersebut, para Dirpolairud dan Kasubdit Gakkum dari 34 Polda jajaran seluruh Indonesia.
“Saya ucapkan selamat datang kepada seluruh peserta sekalian, saya yakin forum koordinasi ini akan memiliki peran penting karena melalui kegiatan ini para pejabat Ditpolairud Polda berkumpul dari berbagai daerah di Indonesia dan saling berbagi ilmu dan pengalaman. Melalui forum ini, kita dapat mendapatkan solusi dari berbagai kasus tindak pidana khususnya perikanan dan karantina yang sedang terjadi dan ditangani oleh jajaran Polairud kewilayahan,” Ucap Dirpolair mengawali sambutannya.
"Forum koordinasi dan konsultasi yang kita selenggarakan hari ini dan besok adalah merupakan kegiatan yang sangat penting. Saya yakin akan banyak manfaat yang dapat kita peroleh melalui forum ini, khususnya yang berkaitan dengan bagaimana penanganan tindak pidana perikanan dan karantina yang saat ini marak terjadi", lanjutnya.
Dalam forum tersebut, di hadapan peserta Brigjen Latif memaparkan bagaimana program kerja Polairud kedepan yang tentunya diselaraskan dengan 5 point Visi Indonesia Maju yang disampaikan Presiden RI dalam pidatonya saat pelantikan beberapa hari lalu, beberapa point penting tersebut antara lain adalah peningkatan dan pengembangan SDM Polairud, pengembangan dan peningkatan struktur organisasi Polairud, pengembangan Alut dan Almatsus yang modern, pengembangan sistem dan tehnologi informatika dalam rangka pelayanan kepada masyarakat serta peningkatan pelayanan publik.
"Maka salah satu upaya mendukung upaya peningkatan dan pengembangan SDM tersebut, dalam waktu dekat Polairud akan memiliki peralatan simulator kapal yang berada di komplek Lemdiklat Polri di Ciputat Jakarta.
"Gedung Simulator Kapal pertama milik Polri tersebut akan kita beri nama 'WIDODO BUDI DARMO'. Seorang tokoh Polairud dengan berbagai prestasinya sebagai Kepala Korps Airud periode 1964/1967 dan mencapai puncak kariernya sebagai Kapolri", ucap Dirpolair.
Brigjen Latif juga memaparkan target penanganan perkara oleh Ditpolairud Polda jajaran, dimana dari target 775 perkara terealisasi 712 perkara.
"Tantangan kedepan akan semakin komplek, salah satu kunci untuk suksesnya sebuah penugasan adalah kekuatan sinergi. Pelaku tindak pidana dapat berpindah - pindah tempat atau lokasi, maka yang kita butuhkan sebagai petugas adalah sebuah kerjasama sebagai Tim. Di mulai dari upaya penyelidikan, penyidikan, penindakan serta penyelesaian perkaranya. Kalau kita bersinergi, maka kita akan bertambah kuat bersama-sama", jelasnya.
Beberapa Narasumber dihadirkan antara lain berasal dari Bareskrim Polri, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta dari Kementerian Perhubungan Laut (Dirjen Hubla).
Acara juga diisi dengan pengarahan dari Direktur Kepolisian Udara Baharkam Polri, panel diskusi serta paparan dari Dirpolairud Polda Papua Barat dan Polda Nusa Tenggara Barat.
(Humas Ditpolair Mabes)