Jakarta – Mengenal peraih Adhi Makayasa yang sekarang menjadi Mahasiswa S1 angakatan 77 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian – PTIK (30/10/19) Rabu.
Fauzy Pratama lulusan akpol pada tahun 2015 Peraih Adhi Makayasa yang sekarang menjadi Mahasiswa angkatan 77 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian – PTIK.
Pada di usia 25 tahun Iptu Fauzy Pratama banyak jabatan dan gelar yang ia dapat dianataranya pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 ia pernah bertugas di Kepolisian Polda Metro Jaya, di tahun 2017 beliau mengemban ilmu University of Glasgow UK dan setalah mengemban Ilmu di UK Inggris Iptu Fauzy Pratama lanjut mengembang Ilmu Pascasarjana di Universitas Indonesia, tidak berselang lama Peraih adhi Makayasa tersebut Mengambil Gelar Doktoral Di Universitas Pelita Harapan Jakarta pada tahun 2018.
Dan pada tahun 2019 Iptu Dr. (C) Fauzy Pratama, S.T.K., M.Sc., M.Si. Peraih Adhi Makayasa tersebut sekarang sedang mengemban Ilmu Di sekolah Tinggi Ilmu Kepolsian – PTIK S1 atau Sarjana Ilmu Kepolsian Angkatan 77 yang sekarang Ketuai oleh Irjen Pol. Dr. Aris Budiman, M.Si. sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian – PTIK.
Sedikit cerita dari Iptu Fauzy Pratama belia menyampaika “Saya dulu lulus terbaik di SMA Taruna Nusantara, tapi tidak diterima di kampus. Justru saya dimudahkan oleh Allah masuk di kampus Akpol ini,”
Fauzi berujar, semasa di bangku SMA, dia sangat suka pada bidang kedokteran, teknik, dan kimia. Namun, kesukaan pada bidang tersebut tak bisa menjadi kenyataan lantaran dia tidak diterima saat mendaftarkan di kampus terkemuka di Indonesia.
“Saya semua dulu daftar. Di Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Surabaya. Semuanya tidak diterima. Saya juga daftar ke luar negeri, tapi tidak saya teruskan karena tesnya bareng dengan penerimaan di Akpol,” ujar pria usia 25 tahun ini.
Setelah masuk di Akpol, dia sekali lagi tak pernah menyangka. Dia mengaku tak punya bayangan sedikit pun menjadi seorang polisi. Namun, semenjak awal di akademi, dia baru menyadari bahwa menjadi polisi bisa menjadi sosok pahlawan.
“Mulai dari saat itu, saya mulai belajar dan berlatih keras. Ketika daftar di Akpol ini juga tidak ada kolusi, kolusi, dan nepotisme (KKN),” ungkapnya.
Setelah lulus, Fauzi mengaku sangat gembira. Dia pasrah ditempatkan bertugas di mana pun nanti. Jika disuruh memilih, dia akan mendalami ilmu Reserse karena, menurut dia, bagian reserse adalah ruh dari kepolisian.
“Saya ingin nanti mendalami ilmu reserse karena ingin reserse itu benar-benar sejati seorang polisi. Mereka bisa menegakkan hukum dan menangkap penjahat,” ujar warga Desa Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat, itu.
Tadi pagi, Iptu Fauzi dilantik bersama 389 perwira kepolisian oleh Presiden Joko Widodo dan menerima anugerah bergengsi, Adhi Makayasa.
Penerima Adhi Makayasa ini dipilih berdasarkan kemampuan fisik terbaik, kemampuan akademis yang menonjol, dan mental atau kepribadian yang baik selama menjalani pendidikan. Iptu Fauzi bersyukur lantaran mendapat anugerah tersebut setelah menjalani pendidikan selama empat tahun tersebut.
