[language-switcher]
Beranda  Berita

Teroris Kembali Menyerang, Polri : Mereka Balas Dendam Karena Rekannya Ditangkap

Jakarta – Aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan yang dilakukan oleh RMN (24) disebut sebagai aksi balas dendam. Polri menyatakan bahwa mereka menyasar polisi karena polisi telah menangkap Rekan-rekan mereka yan terpapar radikalisme.

“Hasil pemeriksaan sementara ini, mereka menyasar kantor polisi dan aparat kepolisian yang sedang melaksanakan tugas di lapangan. kenapa demikian? pasca kejadian bom di Medan baik Sibolga maupun penyerangan kantor di Mapolda Sumut, itu semua kelompok mereka berhasil dilakukan penegakan hukum oleh aparat densus 88 dan aparat setempat. Mereka merasa terusik, mereka merasa terganggu, mereka akan lakukan balas dendam,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Senin (18/11/2019).

Brigjen Dedi mengatakan bahwa Polri sudah melakukan upaya pendekatan persuasi atau soft approuch. Pendekatan ini dilakukan untuk mencegah tindakan aksi teroris dengan menangkap mereka yang terpapar paham radikalisme.

“Oeh karenanya aparat kepolisian sudah tingkatkan kewaspadaan. dan Densus 88 bekerja sama dengan stakeholders terkait berupaya semaksimal mungkin untuk lakukan upaya penegakan hukum maupun pendekatan-pendekatan soft approach guna menyadarkan kelompok atau orang yang terpapar paham radikal ekstim,” tuturnya.

Brigjen Dedi bilang bahwa mencegah aksi terorisme adalah cara utama yang dilakukan Polri. Oleh karena itu, bersama BNPT sebagai leading sector, Kementerian Agama dan TNI akan terus bahu membahu mensosialisasikan bahaya paham radikalisme.

“Untuk upaya pencegahan dilakukan, Pori tidak bekerja sendiri. Untuk menuntaskan paham radikalisme, kemarin Pak Wapres sudah memimlih langsung seluruh stakeholder yang terlibat dalam penanganan deradikalisme akan  penanganan deradikalisme akan membuat suatu konsep yangg lebih membumi. Artinya bahwa BNPT itu sebagai unsur utama melakukan upaya-upaya deradikalisme dibantu dengan TNI-Polri dan Kemenag maupun organisasi-organisasi keagamaan lainnya. Ini harus bersama-sama bersinergi agar jangan sampai sebaran yang cukup luas paparan radikalisme yang ekstrim,” urainya.

Pasca bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Densus 88 gencar melakukan upaya penegakan hukum. Sejauh ini, 46 terduga teroris ditangkap yang tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharu Daulah (JAD).

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

HUMAS MABES POLRI

Kapolri dan Panglima TNI Melihat Langsung Kesiapan Venue GWK
Dengan Terisak, Satrio Sampaikan Terima Kasih Kepada Kapolri
Australian Federal Police Kunjungi Museum Pusjarah Polri
Jaga Keamanan World Water Forum di Bali, Polda NTB Gencarkan Patroli di Kawasan Pelabuhan
Simulasikan Pengamanan WWF, TNI-Polri Gelar TFG Gabungan
Polri Gagalkan Penyelunduan 91 Ribu Benih Lobster ke Luar Negeri
Lihat Semua

HUMAS POLDA

Delegasi WWF Mulai Berdatangan Gegana Brimob Sterilisasi Bandara Ngurah Rai
Wakapolda Bali Dukung Wilayah Kerambitan Jadi Desa Wisata
Bangun Database DNA Kejahatan, Pusdokkes Polri Ambil Sampel DNA Pelaku Tindak Pidana di Polda Gorontalo
Dirbinmas Sampaikan Peran Dan Fungsi Polisi RW Pada Masyarakat
Jelang Pembukaan WWF Pintu Masuk Kawasan ITDC Nusadua Diperketat
Polsek Sliyeg Kembali Gelar Patroli Strong Point di Wilayah Hukumnya
Lihat Semua
WordPress Lightbox