Jakarta – Kepulangan 238 WNI yang berasal dari kota Wuhan, China, menjadi sorotan publik, dimana kota tersebut adalah asal mula virus corona yang kini sudah menjamah beberapa negara, 238 WNI ini sekarang berada di Natuna untuk menjalani sterilisasi, proses sterilisasi ini akan berjalan 14 hari kedepan, awal keberadaan 238 WNI di Natuna ditolak keberadaannya oleh masyarakat Natuna dengan aksi unjuk rasa (03/02/2020).
Hari ini kembali terjadi unjuk rasa masyarakat di kantor DPRD Natuna, namun kondisi sudah kembali kondusif, masyarakat membubarkan diri pada pukul 12.15 WIB, setelah Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal beserta Kapolres Natuna AKBP Nugroho Dwi Karyono menenangkan masyarakat dan memberikan arahan kepada masyarakat.
Arahan yang diberikan berupa harapan kepada masyarakat Kabupaten Natuna agar tidak terprovokasi oleh oknum yang ingin membenturkan masyarakat dengan Pemerintah Daerah termasuk DPRD Kabupaten Natuna, saat ini kondisi kondusif dan masyarakat bedampingan kembali dengan para petugas terkait bersama-sama mengawal proses sterilisasi 238 WNI di Natuna.
Sebelumya Polda Riau sudah memberangkatkan 42 orang personel yang terdiri dari Satuan Brimob Polda Kepulauan Riau (SATBRIMOBDA) 35 orang, Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kepulauan Riau (BIDDOKKES) 3 orang, Bidang Psikologi Biro Sumber Daya Manusia (BAGPSI RO SDM) 2 orang dan Bidang Hubungan Masyarakat (BID HUMAS) 2 orang.
Ke 42 orang Personel ini diberangkatkan melalui Bandar Udara Hang Nadim dalam tugas kemanusian, untuk membantu tugas anggota TNI-Polri yang sudah lebih dulu berada disana, tugas-tugas yang akan dilakukan seperti membantu bersosialisasi kepada masyarakat dan membantu untuk proses sterilisasi 238 WNI di Natuna.
Kondusifitas Natuna diperkuat dengan pernyataan Kombes Pol Asep Adi Saputra, “situasi saat ini kondusif, terjadi dialog antara masyarakat dan aparat, proses karantina berlangsung sampi saat ini kita doakan semua kondusif,” ujarnya di gedung Divisi Humas, Jakarta (03/02/2020)