MANADO, Humas Polda Sulut – Polda Sulawesi Utara melaksanakan acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Tahti), Selasa (23/6/2020).
Peletakan batu pertama dilakukan berturut-turut oleh Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Royke Lumowa, M.M, Wakapolda Sulut Brigjen Pol Drs. Yadi Suryadinata, MSi, Irwasda Kombes Pol Ahmad Alwi dan Karo Logistik Kombes Pol Ahmad Husni.
Letak pembangunan gedung Tahti ini berada di belakang Mapolda Sulut, tepatnya di bekas gedung Primkoppol Polda Sulut.
Menurut Karo Logistik dalam laporan singkatnya, pembangunan gedung Tahti ini berada diatas lahan seluas 640 M2 dan akan dibangun 2 lantai. Waktu pelaksanaan pekerjaan dimulai sejak 15 Juni 2020 sampai 15 Februari 2021, Selama 240 hari kalender.
Sementara itu Kapolda Sulut saat diwawancara mengatakan, Gedung Tahti yang dibangun itu untuk menggantikan ruang lama yang sudah tidak representatif.
“Rutan yang lama kapasitasnya sudah tidak bisa menampung, sehingga dibangun lagi yang baru, kita memperhatikan hak asasi manusia. Kapasitasnya 90 orang dengan jarak ideal, tidak berdesak –desakan,” ujar Kapolda.
Menurut Kapolda, dengan adanya Rutan yang baru, akan lebih bisa memanusiakan manusia. “Meskipun mereka pelaku tapi mereka masih tersangka. Belum tentu juga bersalah. Kan putusan bersalah nanti di meja hijau,” kata Kapolda.
Pembangunan Gedung Tahti tersebut, lantai pertama akan digunakan sebagai ruang tahanan sebanyak 6 ruangan, yang akan dilengkapi dengan ruang berjemur, MCK dan tempat besuk, sedangkan lantai 2 akan digunakan untuk Kantor Direktorat Tahti.
Kegiatan peletakan batu pertama tersebut menerapkan protokol pencegahan covid-19, yaitu menjaga jarak dan menggunakan masker, juga dihadiri oleh para Pejabat Utama Polda Sulut.
