Polda Sulawesi Tengah – Dalam aspek organisasi apapun, sumber daya manusia (SDM) memegang peranan penting dalam memajukan organisasi. Untuk itu sebuah organisasi harus selalu mengembangkan SDM yang dimilikinya, mulai dari peningkatan pengetahuan, skill, manajemen, mental dan lainnya.
Bentuk pemeliharaan dan peningkatan kualitas SDM ini salah satunya adalah proses regenerasi. Regenerasi penting guna mempertahankan keberlangsungan operasional dan kurva kinerja organisasi agar berjalan secara simultan.
“Satuan Brimob Polda Sulteng memahami benar pentingnya regenerasi guna menjaga kinerja yang dimiliki” Ujar Wadansat Brimob Polda Sulteng AKBP Denny Jatmiko, S.I.K. “Untuk itu segala bentuk pelatihan pemeliharaan dan peningkatan kemampuan sedapat mungkin diarahkan dengan tujuan regenerasi. Tujuannya agar personil Brimob yang baru saja bergabung atau yang memiliki bidang kemampuan lain juga memiliki pemahaman yang sama. Intinya menciptakan postur Brimob Ideal dalam bentuk kemampuan, profesionalisme dan pemahaman terhadap instrumen kepolisian dan jiwa humanis sesuai yang digariskan Korps Brimob Polri” tegasnya.
Bentuk regenerasi terkini diwujudkan dalam bentuk pelatihan bagi operator kendaraan khusus (Ransus) Mobile Truk Water Treatment. Pelatihan ini bermanfaat untuk memberi jaminan bahwa ransus ini dapat dioperasikan kapanpun dikarenakan memiliki jumlah operator yang memadai.
“Adalah tugas seorang senior untuk berbagi ilmu dan mempersiapkan juniornya dengan pemahaman dan kemampuan yang dimiliknya” Ujar Operator Mobile Water Treatment Brigadir Sutrisno. “Dalam pelatihan ini kami pusatkan tidak hanya pemahaman dan keterampilan dalam mengoperasikan berbagai peralatan pada ransus ini, namun utamanya adalah pada segi komunikasi. Dengan adanya komunikasi yang didasarkan atas pemahaman atas peran dan kekurangan sesama rekan maka setiap tantangan apapun dalam bertugas nanti akan dapat diatasi bersama dalam bentuk tim yang solid” terangnya.
Ransus Water Treatment sendiri sudah digunakan oleh Brimob Sulteng pada beragam kesempatan, mulai dari membantu dalam menyalurkan air layak minum pada para korban bencana alam di Sulawesi Tengah termasuk bencana pasigala akhir tahun 2018 dan kebakaran di Tolitoli. Termasuk pula dimanfaatkan untuk mendukung beragam kegiatan-kegiatan operasional dan latihan.
Dalam satu menit, kendaraan ini mampu menghasilkan 30 liter air bersih jika bahan dasarnya air tawar dengan PH dibawah 25 sehingga layak minum karena diatas standar WHO dengan derajat PH pada angka 30.
