Nusatenggarabarat – Fenomena pekerja anak sebagai pedagang asongan merupakan masalah yang kompleks dan masih terjadi sampai sekarang di Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Padahal di usia seperti itu seharusnya anak – anak tersebut fokus untuk bersekolah selain sangat rentan mengalami tindak kekerasan dan eksploitasi seksual.
Dari keprihatinan terhadap situasi tersebut Polwan Polda NTB dan Bhayangkari Daerah Nusa Tenggara Barat berinisiasi untuk merangkai kegiatan bhakti sosial dalam rangka hari jadinya di Kawasan Wisata Mandalika dengan melibatkan segenap pemangku kepentingan untuk menyatakan bersama penghapusan pekerja anak di kawasan Mandalika.
Hal ini disampaikan Kasubdit IV Bidang Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB AKBP Ni Made Pujawati, Kamis (13/8).
Dalam sambutannya pada rangkaian acara peringatan Hari Jadi Korps Polisi Wanita ke 72 yang bersamaan dengan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke 68 tersebut mengatakan bahwa terselenggaranya kegiatan kemanusiaan itu berawal dari keperihatinan Polwan Polda NTB terhadap banyaknya pekerja anak yang terindikasi mengalami eksploitasi ekonomi .
“Masih banyaknya pekerja anak yang terindikasi mengalami eksploitasi ekonomi oleh orang-orang terdekat mereka yang rentan mengalami tindak kekerasan dan eksploitasi seksual,” kata Pujawati.
Pujawati mengakui, tidak mudah untuk menghapus pekerja anak di kawasan wisata yang kini mendunia itu. Namun dengan dukungan semua pihak, ia yakin akan berhasil sepenuhnya.
“Selain pemangku kepentingan, yang paling utama ialah kesadaran dari orang tua sangat diharapkan untuk mencegah anaknya menjadi pedagang asongan di objek wisata,” ungkapnya.
Sementara itu, Ibu Asuh Polwan Polda NTB yang juga menjabat sebagai Ketua Bhayangkari Daerah Nusa Tenggara Barat, Ny. Nindya M. Iqbal menyambut baik kegiatan itu.
“Karena Polwan dan Bhayangkari merasa menjadi seorang ibu yang prihatin melihat anak-anak di usia yang masih sangat dini terpaksa harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ucapnya.
Ny. Nindya M.Iqbal dalam sambutannya menyatakan Polwan Polda NTB dituntut harus peka dan siap dalam segala kondisi untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Sebagai bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia, Polisi wanita setiap saat dituntut untuk mempersiapkan diri dan mental menjadi bhayangkara Negara yang mampu mengemban tugas sebagai pemelihara kamtibmas,” tuturnya.
Dengan kegiatan ini, dia juga berharap agar eksploitasi terhadap anak-anak terutama di Kawasan Wisata mandalika dapat dihentikan dan memberi kesempatan kepada anak-anak untuk tetap bersekolah mengenyam pendidikan yang layak.
Untuk diketahui dalam pelaksanaan bakti sosial tersebut, Polwan dan Bhayangkari Polda NTB memberikan bingkisan berupa perlengkapan alat tulis dan masker.