MOJOKERTO – Sebagai garda terdepan bidang Kamseltibcarlantas, jajaran Satlantas Polres Mojokerto pro aktif turun kelapangan. Tidak sekedar pengaturan atau penjagaan lalu lintas tetapi juga berinteraksi bersama masyarakat.
Setiap petugas patroli diwajibkan untuk melakukan sambang, berdialog dengan masyarakat. Tujuannya adalah selain menyerap aspirasi juga lebih mendekatkan diri dengan masyrakat. Kegiatan ini pun dikemas non formal.
Artinya, saat berinteraksi dengan masyarakat mengedepankan sikap humanis sehingga masyarakat juga bisa lebih terbuka dan komunikasi yang terbangun menjadi lebih nyaman. Masyarakat pun tak akan segan menyampaikan informasi tentang apapun disamping pesan yang disampaikan oleh petugas lebih mudah diterima. Tidak hanya soal kelalulintasan tetapi juga masalah Kamtibmas lainnya termasuk protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Kasatlantas Polres Mojokerto AKP Randy Asdar, S.Kom., S.I.K. menjelaskan, hal tersebut merupakan implementasi dari konsep POP atau Problem Oriented Policing dimana dalam menyelesaikan suatu masalah harus diketahui terlebih dahulu akar dari masalah itu sendiri, sehingga kebijakan yang diambil bersifat solutif dan komprehensif.
“Dengan berinteraksi langsung, kita dapat mengetahui seperti apa harapan masyarakat khususnya bidang kelalulintasan dan solusi apa yang bisa lakukan.” Jelas AKP Randy.
“Sasarannya adalah komunitas masyarakat, pemukiman penduduk hingga warung atau tempat usaha yang bersinggungan langsung dengan jalan raya atau kelalulintasan” Imbuhnya
Lebih lanjut AKP Randy menuturkan, wilayah Polres Mojokerto merupakan jalur penyangga kota sekitarnya sehingga arus kepadatan lalu lintas cukup tinggi. Kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas sangat vital guna menekan angka pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas.
“Kita berharap dengan patroli sambang atau interaktif ini dapat memberikan energi baru bagi masyarakat untuk lebih patuh dan taat aturan dan peduli keselamatan berlalu lintas” Pungkasnya.
