Polres Trenggalek – Pengamanan bulan Ramdahan hingga hari raya Idul Fitri 1442 H telah sukses digelar. Situasi dan kondisi Kamtibmas selama operasi Ketupat Semeru 2021 berlangsung dengan kondusif. dilain pihak, jajaran Kepolisian telah menyiapkan diri untuk agenda kedepan yang masih membutuhkan perhatian serius dari seluruh pihak yakni tradisi lebaran ketupat atau kupatan yang rutin digelar beberapa hari usai Idul Fitri.
Guna mengantisipasi segala bentuk kerawanan dan gangguan Kamtibmas khususnya potensi penyebaran Covid-19, Polres Trenggalek menggelar rapat koordinasi (Rakor) tradisi kupatan 1442 H di Kabupaten Trenggalek bersama jajaran Forkopimda dan stakeholder terkait di Rupatama Mapolres Trenggalek. Selasa, (18/5).
Kapolres Trenggalek AKBP Doni Satria Sembiring, S.H., S.I.K., M.Si. mengatakan tradisi kupatan ini menjadi perhatian serius dari jajaran kepolisian mengingat dalam pelaksanaanya dinilai cukup rentan mengundang kerumunan ditengah pandemi Covid-19.
“Pengalaman tahun lalu bisa kita gunakan sebagai acuan kembali untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.” Ujar AKBP Doni
Pihaknya juga meminta agar masyarakat bisa menahan diri dan tidak melakukan kegiatan secara bersar-besaran yang bersifat kontraproduktif dan menimbulkan kerumunan. Hal ini sangat penting guna mencegah dan menekan laju penyebaran Covid-19 di Kabupaten Trenggalek yang saat ini tengah berjuang keras menuju zona kuning bahkan hijau.
Senada, Dandim 0806 TrenggalekLetkol Uun Samson Sugiharto, S.I.P, MI.Pol. menegaskan, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah angka kematian akibat Covid-19 yang relatif cukup tinggi dimana satu hari bisa mencapai 2-3 orang meninggal dunia dan kemampuan Satgas Desa yang sangat terbatas.
Pihaknya meminta agar semua pihak dan seluruh elemen masyarakat menyadari bahwa kupatan yang digelar seperti biasanya bisa memicu mobiltas orang. Bukan hanya warga sekitar, tapi juga warga luar kota untuk datang ke Trenggalek.
Pihaknya juga berharap para tokoh turut mengimbau masyarakat di sekitar wilayahnya. Karena bagaimanapun, imbauan dari para tokoh ini pasti akan lebih efektif dan didengar oleh masyarakat.
Sementara itu Wakil Bupati Trenggalek M. Syah Nata Negara menuturkan, bahwasannya kegiatan kupatan ini dapat membawa berkah bagi masyarakat namun di sisi lain pandemi covid 19 belum berakhir dan terus meningkat.
Kupatan memang sudah adalah tradisi turun temurun akan tetapi harus disadari bahwa dunia sedang menangis dengan adanya wabah virus Corona ini. Pihaknya berharap masyarakat menyesuaikan kondisi dan tetap mengedepankan protokol kesehatan.