Berbagai apresiasi dari berbagai kalangan datang silih berganti di Peringatan Hari Bhayangkara (HUT Polri) ke 76 tahun 2022.
Semua pihak dan semua segmen masyarakat memuji dan mengapresiasi konsep Presisi Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., Bahkan terminologi “Presisi” sudah semacam kosa kata yang menjadi wacana publik. Term “Presisi” tidak hanya digunakan oleh Polri tapi sepertinya sudah menjadi milik publik.
Road map program transformasi yang digelindingkan Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuju Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) pada kepemimpinan Polri ke depan mencakup empat kebijakan utama, yakni Transformasi Organisasi, Transformasi Operasional, Transformasi Pelayanan Publik, dan Transformasi Pengawasan.
Konsep tersebut dinilai sangat luar bisa, memberikan harapan besar akan adanya perubahan luar biasa di institusi Polri. Dan berdasarkan penilaian secara kuantitatif keempat program itu pencapaiannya sudah diatas 95% lebih.
Konsep Presisi dengan empat kebijakan utama itu bukan hanya merubah citra dan wajah kepolisian kita, tetapi menjadikannya lebih “tepat guna” sesuai dengan perubahan sosial masyarakat yang dinamis dan bergerak cepat.
Virtual police, kebijakan ETLE, pendekatan humanis dalan penangan masalah, penindakan terhadap aksi terorisme, lebih mengedepankan pencegahan dari penindakan hukum, pendekatan humanis dan kesejahteran dan pendekatan nirmiliter untuk membangun masyarakat Papua menuju damai, lebih maju dan sejahtera. Semuanya sudah mulai bergerak dan berjalan tinggal penguatan-penguatan.
Polri terus bergerak untuk membangun kebersamaan dan mendekatkan Polri dengan masyarakat agar lebih dicintai masyarakat. Sepanjang kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Polri sudah membuktikan diri sebagai sahabat masyarakat.
