Polda Sulbar – Mendapat giliran pelaksanaan program Jumat curhat, Direktorat Kriminal Khusus Polda Sulbar Go To School ke SMP Negeri 1 Mamuju sampaikan literasi digital untuk mencegah resiko anak sekolah jadi korban prostitusi online.
Upaya ini sendiri dilakukan pasca pengungkapan kasus Human Traficking atau Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus Prostitusi On Line di Mamuju oleh Subdit V Siber Dit Reskrimsus Polda Sulbar beberapa waktu lalu.
Kasubdit V Siber Kompol Suhartono, yang memimpin kegiatan tersebut terlihat memberikan edukasi Llterasi digital tentang dampak buruk dan efek samping terlepas dari manfaat Hendphone.
Hendpone disamping sebagai alat komunikasi sekaligus sarana mempermudah akses informasi dan segudang manfaat lainnya kata Kasubdit Siber kepada para siswa di SMP Negeri 1 Mamuju tentu juga memberikan dampak yang besar diantaranya penyebaran berita hoax dan parahnya sampai pada TTPO.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada para siswa bijak dalam menggunakan handphone. Yang bermanfaat kita ambil dan yang buruk kita tinggalkan, imbaunya.
Sementara itu, terlihat para siswa menyambut dan menerima dengan antusias apa yang disampaikan tim siber Polda Sulbar dengan berbagai materi yang disuguhkan seperti materi kejahatan siber di dunia maya, pengaruh buruk, Resiko dan cara mencegah agar tidak menjadi korban atau pelaku dari kejahatan siber sejak dini.
Bersamaan dengan itu, Kompol Suhartono juga berharap seluruh pihak khususnya para guru dapat bersinergi untuk menjaga anak – anak kita dari dampak Jouvenille deliquency yang berdampak pada perbuatan kriminal.
Sinergitas dan kepedulian sangat penting, sambung Kasubdit Siber terlebih lagi mengingatkan kepada siapa saja agar tidak melakukan kejahatan siber terutama TPPO dengan modus prostitusi On Line apalagi korbannya anak dibawah umur.
Semoga kita, anak-anak kita dan keluarga kita senantiasa dalam perlindungan Allah Subuhanahu Wataalah Aamiin, tandasnya.