Hari : Rabu, 21 Februari 2024.
Pukul : 08.35.00 s/d 11.50 WIB
Tempat : Ballroom hotel Sahid Jaya Jl. M.H. Thamrin No.Kav. 103, Cibatu, Cikarang Sel., Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
1. BAPAK ADI MARYADI (Kepala seksi kurikulum dan penilaian SD) menyampaikan bahwa Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan kehidupan manusia, Radikalisme agama muncul salah satunya dari lembaga pendidikan, bahkan radikalisme tumbuh subur di dalamnya karena berbagai faktor yang secara tidak sadar telah menjadi budaya di sekolah.
– Fenomena kekerasan atas nama agama yang sering dikenal dengan radikalisme agama semakin tampak, dan akhirnya melatarbelakangi gerakan terorisme yang selalu membayangi dan menjadi permasalahan yang kini dihadapi oleh Negara-negara di dunia, Termasuk Indonesia.
– Bentuk radikalisme dalam pendidikan tidak semuanya berupa aksi kekerasan, tetapi juga dapat diwujudkan dalam bentuk ucapan dan sikap yang berpotensi melahirkan kekerasan yang tidak sesuai dengan norma-norma pendidikan. Etika dan sopan santun yang seharusnya dijunjung tinggi semua pihak baik oleh guru maupun siswa, bibit radikalisme agama yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik dalam lembaga pendidikan.
– Maka dari itu dengan adanya Densus 88 semoga kita semua dapat mengetahui bagaimana cara mencegah dan menangkap paham-paham yang menyimpang tersebut baik itu di lingkungan sekolah yang paling utama maupun di dalam kehidupan bermasyarakat.
2. TIM menyampaikan bahwa Pendidikan dalam jenjang sekolah terutama madrasah sangat berperan penting dalam membendung radikalisme di Indonesia. Sekolah atau madrasah seharusnya dapat mengajarkan Islam yang Kaffah dan Kontekstual. Islam sendiri mengajarkan perdamaian, toleransi dan jauh dari perilaku radikal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
– Tujuan kegiatan ini sendiri yaitu agar para kepala sekolah dapat memantau guru-guru yang mungkin mengajarkan paham-paham tersebut agar segera di tindak lanjuti, penting juga kepala sekolah dan orang tua untuk berkoordinasi secara rutin dan sistematis jika terdapat persoalan yang muncul di dalam sekolah.