[language-switcher]
Beranda  Berita

Pembinaan Da’i dan Khatib Se Kota Jakarta Selatan

 

Hari : Selasa, 05 Maret 2024
Pukul : 09.00 s/d Selesai
Tempat : Aula Kemenag Jakarta Selatan

Yang Hadir
1. M. Yunus Hasyim, M.I.KOM (Kepala Kantor Kemenag Jakarta Selatan)
2. Nana Ali Syahbana, S.Ag (Kemenag Jakarta Selatan)
3. Ustad Mukhtar Khairi (Ex Napiter)
4. Jumlah peserta 109 Da’i dan Da’iah

PERSONEL YANG TERLIBAT :
1. AKBP DOFIR
2. BRIPTU ARYO
3. BRIPDA RAFLI

 

1. M. Yunus Hasyim, M.I.KOM
– Ybs mengucapkan terima kasih terhadap Densus 88 yang sangat masif dalam melakukan kegiatan Pencegahan khususnya di wilayah Jakarta Selatan

– Ybs menyampaikan bahwa paham IRET ini sudah masuk kesegala lini, sehingga sudah seharusnya seluruh keluarga besar Kemenag ikut berperan serta dalam upaya menjaga NKRI dari segala gangguan.

– Ybs menyampaikan para Da’i dan Khatib memiliki peranan penting di tengah masyarakat, untuk itu Densus memberikan edukasi dengan harapan dapat meneruskan lagi ke masyarakat.

– Ybs menyampaikan komitmenya sebagai Kepala Kantor Kemenag Jakart Selatan dalam memerangi paham IRET ini agar wilayah jakarta selatan bisa bebas dari paham IRET.

2. AKBP DOFIR
– Tim menyampaikan Direktorat Pencegahan Densus 88 AT merupakan salah satu direktorat yang bertujuan untuk menunjukan bahwa Densus selain militan tetapi juga memiliki sisi humanis dalam menangani aksi teror.

– Tim menyampaikan menurut penelitian yang dilakukan oleh BRIN, Masjid merupakan salah satu tempat pintu penyebaran paham radikalisme.

– Tim menyampaikan definisi tentang IRET agar para Da’i dan Khatib bisa membedakan dan mengklasifikasikan sendiri di Lapangan.

– Tim menyampaikan bahwa deteksi dini merupakan salah satu cara untuk mencegah penyebaran paham IRET ini, untuk diperlukan strategi yang tepat agar upaya yang dilakukan menjadi efektif.

– Tim menyampaikan bahwa hasil yang didapatkan dalam upaya Pencegahan yang dilakukan adalah menurunya indeks Potensi radikalisme di tengah masyarakat.

– Tim menyampaikan bahwa salah satu penyebab paham radikalisme di Indonesi adalah ingin merubah ideologi bangsa Indonesia dan menegakan Khilafah.

– Tim menyampaikan bahwa di Tahun 2023 ini, Dit Pencegahan telah melakukan Kurang Lebih 16.500 kegiatan pencegahan untuk menekan penyebaran paham IRET ini.

– Tim menyampaikan bahwa radikalisme tidak hanya ada di agama Islam saja, semua agama juga terdapat kelompok kelompok radikalnya juga.

– Tim menyampaikan bahwa saat ini Media sosial menjadi salah satu sarana penyebaran pham radikalisme tertinggi karena bisa diakses oleh sipapun dan kapanpun.

– Tim ngajak para Da’i dan Khatib untuk berperan serta dalam menjaga 4 konsensus dasar di indonesia melalui pendekatan Struktural, edukasi, kultural dan hukum di tengah masyarakat.

– menyampaikan mahasiswa juga harus mewaspadai Liqo Liqo kecil yang dibentuk oleh kelompok kelompok radikal, kebanyakan anggota yang direkrut juga banyak mahasiswa berprestasi.

– Tim menyampaikan bahwa Keberagaman adalah salah satu kekuatan Bangsa Indonesia untuk itu Dai yang turun ke masyarakat harus merawat keberagaman agar Indonesia semakin kuat.

3. Ustad Mukhtar Khairi
– Ybs menyampaikan pengalamannya terpapar paham radiklisme kemudian menjadi ex napiter, hingga akhirny bertobat dan kembali ke NKRI.

– Ybs menyampaikan bahwa pernah menjdi fasilitator untuk pelatihan militer di Juntoh Aceh yang mengakibatkan banyaknya korban yang tidak berdosa.

– Ybs menyampaikan bahwa saat ini proses radikalisasi yang paling masif adalah melalui media sosial karena selain murah, melalui media sosial juga aman krena tidak bisa di deteksi jika melakukan khian.

– Ybs menyampaikan para Da’i dan khatib juga harus mewaspadai karena sumber dana untuk melakukan aksi teror di Indonesia bisa berasal dari infaq infaq yang dikumpulkan masyarakat, untuk itu perlu pengawasan untuk menyalurkn hasil infaq agar tidak disalah gunakn.

– Ybs menyampaikan selama terpapar, ybs menganggap bahwa orang yang menganut sDemokrasi, Pancasila dan UUD 1945 merupakan orang kafir.

– Ybs menyampaikan salah satu prilaku yang menyimpang dari para terorisme adalah bersifa Eksslusif dibandingkan kelompok lain, meskipun sesama saudara muslim.

– Ybs mengajak kepada seluruh Da’i dan Da’iah agar ikut berpartisipasi dan bersinergi bersama Densus untuk menangkal dan mencegah penyebaran paham radikalisme khususnya di Wilayah Jakarta Selatan.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

HUMAS MABES POLRI

Survei Indikator Indonesia: 73,9% Masyarakat Puas Dengan Pelayanan Mudik 2024
Polisi Komitmen Tuntaskan Kasus Vina
Polisi Komitmen Tuntaskan Kasus Vina
Rakernis Bareskrim Polri Resmi Dibuka
Rakernis Bareskrim Polri Resmi Dibuka
Mahasiswa STIK Laksanakan Short Course di KNPU, Bekal Hadapi Tantangan Keamanan Global
Matangkan Persiapan Pengamanan World Water Forum, Polri Gelar Tactical Floor Game
Polri Kawal Pengamanan di Penginapan Delegasi World Water Forum Ke-10 di Bali
Lihat Semua

HUMAS POLDA

Patroli Wilayah Polsek Jatiwangi Tingkatkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Memantapkan Pemeliharaan Kamtibmas, Bhabinkamtibmas Polsek Jatiwangi Aktif Sambangi Desa Binaan
Polsek Jatiwangi Tingkatkan Keamanan Lewat Patroli Rutin untuk Cegah Gangguan Harkamtibmas
Bhabinkamtibmas Polsek Cikijing Bripka Achmad Koordinasikan Kamtibmas Dengan Perangkat Desa
Polsek Cikijing Tingkatkan Kedekatan dengan Masyarakat melalui Sambang dan Imbauan Kamtibmas
Polsek Cikijing Gelar Patroli Dialogis untuk Antisipasi Peredaran Miras di Toko Jamu
Lihat Semua
WordPress Lightbox