Palembang – Polisi akhirnya berhasil menangkap 2 dari 4 pelaku pencurian di Kantor Institut Teknologi dan Sains (ITS) Nahdhatul Ulama Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan. Keduanya adalah Musa (27) eksekutor dan Urmansyah (48) penadah, sementara 2 pelaku lain masih dalam pengejaran polisi.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr. Harryo Sugihhartono, S.I.K., M.H mengatakan kedua pelaku ditangkap pada Senin 18 Maret 2024 di lokasi yang berbeda.
“Para pelaku ini melakukan aksinya lanjut kita tangkap. Karena dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan dari pendeteksian wajah keluar wajah mereka, sehingga kita lakukan penangkapan,” katanya.
Menurutnya, para pelaku ini merupakan spesialis pencurian dengan menyasar rumah dan kantor. Dari keterangan korban yang melapor ke polisi, pencurian di Kantor ITS NU Sriwijaya itu sudah terjadi sebanyak 8 kali dengan total kerugian mencapai Rp 96 juta.
“Sudah 8 kali, awal kehilangan pada 3 Maret 2024 namun tidak dilaporkan korban. Kemudian diketahui lagi pada 11 Maret dan pada 17 Maret semakin banyak barang hilang. Akhirnya pihak kampus pun melapor ke polisi,” jelasnya.
Harryo mengatakan, pelaku ini diketahui ada 4 orang, 3 di antaranya merupakan eksekutor termasuk Musa yang sudah ditangkap lebih dulu dan satu orang lagi yakni Urmansyah yang berperan sebagai penadah hasil curian tersebut.
“Untuk dua orang berhasil kabur, dan saat ini masih dalam pengejaran petugas,” katanya.
Saat mencuri, lanjut Harryo, komplotan ini berhasil menggasak perabot rumah tangga dan elektronik milik ITS NU Sriwijaya itu. Antara lain berupa kursi jati, kursi kerja, dispenser, pintu geser, tabung gas, kipas angin, kompor, printer, komputer, dan laptop.
“Mereka ini sudah 8 kali beraksi, namun untuk laporannya ke polisi dua kali. Atas ulahnya kedua tersangka dijerat pasal 363 ayat 2 dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara,” jelasnya.
Kepada polisi, Musa mengaku baru pertama kali ikut mencuri dan ia diupah Rp 200 ribu.
“Kalau ikut rombongan ini baru pertama kali, dan diupah Rp 200 ribu. Kalau barangnya saya tidak tahu dijual di mana,” katanya.