- POLRES SITUBONDO – POLDA JATIM, sejak hari Jumat (19/4) balik berjemaah (Baja) santri beberapa ponpes di Situbondo dari kepulauan Madura sudah tiba di pelabuhan Jangkar.
Hari Sabtu (20/4) jam 19.50 wib adalah balik santri terakhir dari kepulauan Kangean Madura dengan menggunakan KMP Munggiyango Hulalo dengan manifest penumpang 705 santri pendamping santri dan beberapa orang tua santri
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan rutin yang di tingkatkan Satpolairud Polres Situbondo melaksanakan kegiatan pengamanan Baja santri pondok pesantren (ponpes) Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Banyuputih
Dalam pelaksanaan sandar kapal KMP Munggiyanggo hulalo bersandar terlebih dahulu dari antrean karena terdapat beberapa santri wanita yang sakit yang diperkirakan karena mabuk laut, dengan adanya informasi bahwa beberapa santriwati sakit maka Petugas menghubungi Kantor kesehatan pelabuhan untuk mengirimkan ambulan ke pelabuhan jangkar guna membawa santri yang sakit ke puskesmas atau rumah sakit
Setelah ambulan tiba di ramp door kapal KMP Munggiyanggo hulalo, anggota Satpolairud Polres Situbondo Bripda Andra Putra bergegas membantu menggotong tandu guna mengangkat santri yang sakit keambulan
Gerak cepat Anggota Satpolairud Polres Situbondo Bripda Andra Putra dalam menolong santri yang sakit sangat membantu tibanya santri yang sakit keambulan guna cepat mendapatkan pertolongan di puskesmas
Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, SH, SIK, MH melalui Kasatpolairud Polres Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa membenarkan bahwa Satpolairud Polres Situbondo ditugaskan untuk pengamanan kedatangan santri dari pulau madura yang akan kembali belajar di Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, guna kelancaran sampai di ponpes, dan juga sempat melakukan pertolongan dengan cara mengangkat santriwati yang sakit ditengah kapal bersama pendamping santri untuk dibawa keambulan agar cepat mendapatkan pertolongan kesehatan dari tenaga kesehatan
Kasatpolairud Polres Situbondo juga menjelaskan bahwa hari Sabtu (20/4) terdapat dua kali angkutan santri ke pelabuhan Jangkar yaitu yang pertama menggunakan Kapal Negara dari Distrik Navigasi KN Masalembo dari pelabuhan Sapudi dengan manifest 271 santri dan pendamping serta orang tua yang mengantarkan, untuk yang kedua menggunakan KMP Munggiyanggo hulalo
Dari dua kapal yang mengangkut santri yang mondok di beberapa ponpes berjalan dengan aman terkendali dan tidak ada kendala yang berarti, tuturnya
