Polda Bali – Tim Pamatwil dipimpin Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Syamsi, S.H. melaksanakan asistensi, konsultan dan pengawasan di Polsek Tabanan dalam rangka mendukung kelancaran program pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19, Minggu (17/1/2021).
Tiba di Polsek Tabanan, Kabid Humas didampingi Kasubbid PID Bidhumas Polda Bali, AKBP I Made Rustawan, S.H., M.H. dan Ps. Pamin 2 Subbagrenmin Bidhumas Polda Bali, Bripka I Ketut Bina Wartawan menerima paparan penanganan Covid-19 dari Kapolsek Tabanan, Kompol I Nyoman Sukanada, S.H., M.H.
Kompol I Nyoman Sukanada, S.H., M.H. menyampaikan, wilayah kota Tabanan terdiri dari 12 desa yang saat ini masih berstatus zona merah Covid-19. Dari data yang diperoleh bahwa hingga tangal 15 Januari 2020 yang terkonfirmasi sebanyak 40 kasus, dengan rincian 37 orang positif Covid-19, 32 orang sembuh dan 1 orang meninggal dunia.
“Kami bersama TNI dan Pecalang Desa Adat sudah berkerja maksimal dalam penanganan Covid-19. Mulai dari memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, melakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dan mengadakan kegiatan yustisi untuk menertibkan masyarakat supaya patuh terhadap protokol kesehatan,” kata Kapolsek.
Dalam upaya pencegahan, Kepolisian Sektor Tabanan melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke perkantoran dan ke rumah masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dengan membatasi jam operasional para pedagang di pasar tradisional, pasar senggol, warung makan, kedai dan toko sembako sampai pukul 21.00 Wita.
Khusus di pasar senggol, pelaksanaan PKM dilakukan secara ketat. Tepat pukul 21.00 Wita, petugas dari Desa Adat langsung mematikan aliran listrik yang menerangi pasar senggol. “Hal ini dilakukan agar seluruh pedagang disiplin waktu. Tidak ada tawar menawar masalah waktu selama PKM berlangsung,” ujarnya.
Usai melaksanakan asistensi, Kombes Pol. Syamsi, S.H. menilai bahwa secara umum, Polsek Tabanan sudah melaksanakan tugas penanganan Covid-19 dengan baik. Dari hasil kegiatan yustisi terjadi penurunan jumlah pelanggar setiap harinya, hal ini membuktikan bahwa tingkat kesadaran masyarakat sudah semakin membaik dalam menjaga kesehatan.
Menurut mantan Kabid Humas Polda Sumatera Barat, saat ini Polri bersama TNI, instansi terkait dibantu Pecalang Desa Adat menjadi garda terdepan dalam mencegah penularan Covid-19. Sementara tenaga medis menjadi garda terdepan di rumah sakit ketika masyarakat sudah terpapar Covid-19.
Untuk itu, ia mengajak personel Polsek Tabanan agar tetap semangat dan jangan pernah berherti memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Selain itu, ia juga mengingatkan para Babhinkamtibmas agar selalu membentengi diri dengan perlengkapan dan peralatan yang memadai sebelum memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Pastikan diri kita aman dulu baru melayani masyarakat,” ucapnya.
Perwira melati tiga di pundak ini berulang kali meminta agar Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Pecalang tetap solid di tengah pandemi ini. Meningkatkan sinergitas dan saling berkoordinasi untuk menghindari terjadinya mis komunikasi dalam menertibkan masyarakat.
“Adakan kegiatan yustisi secara terpadu, biasanya dilakukan 2 kali sehari ditingkatkan menjadi 3 kali sehari dengan melibatkan Satpol PP dalam rangka pemberian sanksi denda. Jika kegiatan yustisi melibatkan anggota Polri, TNI, dan Pecalang, menemukan pelanggar prokes yang masih anak remaja bisa diberikan tindakan disiplin berupa push up,” ujarnya.
Kehadiran polisi ditengah-tengah masyarakat dengan melakukan kegiatan patroli ke tempat keramaian dan pusat perbelanjaan memiliki peran yang sangat penting dalam rangka menertibkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.
“Setidaknya kehadiran Satgas Covid mampu memberikan efek deteren kepada masyarakat, yang semula masyarakat pakai masker didagu, begitu Satgas Covid datang mereka langsung memperbaiki penggunaan masker yang benar. Mari patuhi prokes untuk mencegah penularan id-19 segera berakhir,” imbuh Kabid Humas.
