Nabire, Seorang pria berinisial AD (55) Pendeta Gereja Kemah Injil Klasis Wanggar Jemaat Siloam SP 2 Kalisemen, ditemukan tewas di belakang rumah makan / lesehan kampung kalisemen, Distrik Nabar, Kabupaten Nabire.
Kapolsek Nabar AKP Matheus Tanggu Ate, SH membenarkan penemuan mayat tersebut. Polisi mendapatkan laporan pada Selasa (22/9/2020) pukul 17.15 sore.
“Dari keterangan saksi JA sedang berjalan kearah aliran sungai kecil yanga ada didekat rumahnya. Saksi JA mendapati sesosok mayat yang terkelungkup didalam parit. Melihat kejadian tersebut, saksi JA melaporkan ke Polsek Nabar. Dan kemudian personil Polsek Nabar yang melaksanakan piket saat itu langsung mendatangi TKP dengan di back up oleh Satuan Reskrim Unit Identifikasi dan Satuan Intelkam Polres Nabire” ujar Kapolsek, saat pesan singkatnya, Rabu (23/9/2020).
Disamping itu juga saksi atau anak kandung dari korban yang berinisial JD dan YD mengatakan kepada pihak Polsek Nabar bahwa, korban AD sudah sering dilarang untuk tidak pergi sendirian keluar rumah karena korban mempunyai penyakit epilepsi yang sering dialami korban.
Di lokasi kejadian, saat polisi mendatangi TKP kondisi dan posisi korban ditemukan tidak bergerak atau meninggal dunia. Korban dalam posisi tertelungkup di parit dengan kepala terbenam air lumpur. Saat dievakuasi tubuh korban telah mengalami kaku.
“Korban mengenakan pakaian kaos warna merah mjda, celana pendek hitam motif putih dan topi rajut warna coklat hijau,” ujar Kapolsek.
“Kita bawa ke RSUD Nabire. Kalau dilihat dari fisik tidak ada tanda tanda kekerasan,” katanya.
Kapolsek juga menambahkan, dari keluarga korban tidak mau dilakukan autopsi terhadap jenasah.
“Setelah dilakukan visum di RSUD atas permintaan keluarga korban, jenasah tidak mau di autopsi. Dengan itu kami dari Polsek Nabar membuat berita acara penolakan autopsi kepada keluarga korban,” ungkap Kapolsek Nabar, AKP Matheus. (*)