Humas.polri.go.id – Pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat sekolah dasar (SD) sederajat di Kecamatan Kembaran akan digelar. Ini setelah PTM tingkat SMA dan SMP sederajat telah digelar lebih dulu secara berjenjang mulai dua pekan lalu. Untuk mengantisipasi risiko penularan Covid-19, Polsek Kembaran Poltesta Banyumas akan menerjunkan bhabinkamtibmas di tiap desa untuk memantau PTM di SD yang ada di desa-desa mereka. Hal ini dianggap penting karena jumlah SD cukup banyak, hingga berkali-kali lipat dibanding jumlah SMA maupun SMP.
Kapolresta Banyumas Kombes Pol M. Firman L. hakim., S.H., S.I.k., M.Si melalui Kapolsek Kembaran Kompol Sukiyah, S.H menjelaskan, pengerahan personel itu akan dimulai sebelum PTM digelar di tingkat SD. Personel dari Polsek Kembaran kata Kapolsek Kembara. akan membantu jajaran tiga pilar dan Satgas Covid-19 untuk memastikan PTM digelar dengan menjalankan protokol kesehatan dan pihak sekolah menjalankan pembelajaran di kelas dengan mengikuti aturan yang ada.
“Jumlah SD lebih banyak dibandingkan dengan SMP maupun SMA. Bahkan bisa dipastikan ada di tiap desa. Untuk itu, sudah kami instruksikan para Bhabinkamtibmas untuk melakukan visitasi bersama 3 pilar. Memastikan prokes (protokol kesehatan) telah dijalankan sesuai dengan SOP yang ada,” ujar Kapolsek Kembaran. (30/11-2021) Selasa.
Ia menyebut, ketersediaan sarana-prasarana penunjang prokes di sekolah tingkat dasar menjadi syarat utama sebelum PTM dimulai . Setelah sarana-prasarana itu terpenuhi, baru pemantauan soal penerapannya bisa dilakukan.
“Dimulainya PTM apalagi di tingkat sekolah dasar ini tidak bisa dianggap remeh. Terlebih masalah prokes. Pandemi Covid-19 ini masih belum berakhir. Potensi terjadnya penularan masih terbuka lebar apabila tidak diimbangi dengan disiplin prokes. Baik oleh siswa maupun pengajar,”sambung Kapolsek Kembaran.
Kapolsek Kembaran Kompol Sukiyah, S.H menambahkan, penerjunan personel di tiap SD untuk memantau pelaksanaan PTM tersebut untuk meminimalisir risiko munculnya klaster baru di lingkungan sekolah. “Jangan sampai niat baik untuk memulai pembelajaran di sekolah ini justru menimbulkan masalah baru yang tidak kami semua inginkan,” katanya.